Literasi Digital adalah senjata terbaik kita untuk melawan informasi yang salah


Literasi Digital adalah senjata terbaik kita untuk melawan informasi yang salah

Pandemi ini masih jauh dari selesai. Kita semua dapat membantu mengakhirinya dengan menggunakan platform media sosial kita untuk memengaruhi orang-orang di sekitar kita dengan terus membagikan informasi yang faktual, dapat dipercaya, dan didukung oleh ilmu pengetahuan kepada para pengikut kita.

Pada bulan Oktober 2021, Verified mengumpulkan panelis ahli dari seluruh dunia untuk berbicara di Pekan Literasi Media dan Informasi Global PBB.

Kami ingin berbagi beberapa pelajaran penting yang telah kami pelajari tentang cara berhubungan dengan orang-orang yang rentan selama pandemi global, dan bagaimana membekali mereka dengan alat untuk melindungi diri mereka sendiri dari informasi yang salah.

Pada acara tersebut, kami mendengar dari para pejabat di India tentang bagaimana Verified mampu menjangkau kesenjangan digital di komunitas urban informal di Delhi, menggunakan 'Saathis' - pembawa pesan lokal tepercaya - untuk berbicara kepada orang-orang tentang COVID dengan cara yang mereka butuhkan untuk mendengarnya.

Dari Brasil, seorang juara bola voli Olimpiade dan produser musik memberi tahu kami bagaimana nama-nama dan wajah-wajah yang dihormati dari dunia olahraga dan seni menerima pesan Verified tentang tetap berpegang pada perilaku yang aman dan memengaruhi generasi muda untuk tetap bertahan, bahkan dalam menghadapi 'kelelahan COVID'.

Dan dari Afrika Selatan, seorang pejuang komunitas Zwakala bergabung dengan seorang ahli kesehatan untuk menggambarkan bagaimana sebuah gerakan yang menginspirasi sebuah kota untuk melindungi diri mereka sendiri dari infeksi menjadi sebuah kampanye nasional.

Pesan dari Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Komunikasi Global Melissa Fleming dan CEO Purpose Jeremy Heimans adalah bahwa meningkatkan literasi digital sangat penting untuk mengakhiri pandemi ini dan membangun ketahanan terhadap tantangan di masa depan.

Selama krisis ini, kita telah melihat bagaimana informasi yang salah dapat memutarbalikkan kebenaran, memengaruhi perilaku manusia, dan mengorbankan nyawa. Dan kita telah belajar bahwa strategi sederhana seperti jeda sebelum memposting dapat memperlambat penyebaran informasi yang salah. Kami tahu bahwa memobilisasi para ahli untuk menyampaikan informasi kesehatan yang faktual dalam bahasa internet, seperti Panduan Tim Halo kami di TikTok, dapat secara efektif menyebarkan pesan-pesan yang dapat dipercaya. Dan kami tahu bahwa setiap orang, baik selebriti terkenal, atau orang biasa yang berbicara dengan teman dan keluarga, dapat memainkan peran penting dalam menanggulangi misinformasi.